Jumat, 09 Maret 2012

BODY ALIGNMENT


BODY ALIGNMENT
1.     kelainan postur tubuh ( body alignment )?
·         Tortikolis
-          Diskripsi: mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus berkontraksi.
-          Penyebab: kondisi congenital.
-          Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan.
·         Lordosis
-          Diskripsi: kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan.
-          Penyebab: kondisi congenital, kehamilan.
-          Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan penyebab.
·         Kifosis
-          Diskripsi: peningkatan kelengkungan pada spinal torakal atau suatu keadaan kelainan pada tulang belakang dimana terjadi fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal.
-          Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket tuberkolosis spinal.
-          Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur, memakai jaket, penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan)
·         KifolordosiS
-          Diskripsi: kombinasi dari kifosis dan lordosis.
-          Penyebab: kondisi congenital.
-          Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis berdasarkan penyebab.
·         Skoliosis
-          Diskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak sama.
-          Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic, panjang kaki tidak sama
-          Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
·         Kifoskoliosis
-          Diskripsi: tidak normalnya kurva spinal anteroposteriol dan lateral.
-          Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, kor pulmonal.
-          Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).
·         Dysplasia Pinggul Kongenital
-          Diskripsi: ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksiv pinggul, dan kadang-kadang kontraktur adduksi (kaput vemur tidak bersambung dengan assetatbulum karena abnormal kedangkalan assetatbulum).
-          Penyebab: kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran sungsang).
-          Penatalaksanaan: mempertahankan abduksi paha yang terus menerus sehingga kaput vemur menekan ke bagian tengah assetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.
·         Knock-knee (genu varum)
-          Diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika seseorang berjalan.
-          Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket.
-          Penatalaksanaan: knee braces, operasi jika tidak dapat diperbaiki oleh pertumbuhan.

2.faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment?
·         Status kesehatan
Perubahan status keschatan dapat mc;nimbulkan keadaan yang tiidak optimal terdapat organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur tubuh.
·         Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu proses pengaturan keseimbangan organ, otot, tendon, ligamen dan persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga dapat proses keseimbangan.
·         Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga kescimbangan tubuh. Hal tersebut dapat mcmcngaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen, sendi dan tulang.
·         Factor social
·         Gaya hidup
Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang jadi lebih baik atau bahkan sebaliknya menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkcmbang dengan baik.
·         Perilaku dan nilai-nilai
Sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat memengaruhi proses pembcntukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu bersih dari sampah.

3.    prinsip-prinsip body alignment ( postur tubuh )?
·         Keseimbangan dapat dipertahankan jika  garis gravitasi (line of gravity -garis imaginer vertikal) melewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).
·         Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar.
·         Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
·         Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
·         Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot.
·         Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen.
·         Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah kelelahan.
·         Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
·         Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang.
·         Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.


4.   hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkaji body aligment ( postur tubuh )?
·         Posisi berdiri
-          Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.
·         Posisi duduk
-          Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
·         Posisi berbarinG.
-          Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
·         Cara berjalan
-          Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
a.    Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b.    Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki
c.    Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d.    Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e.    Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per menit.

5. petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap prosedur pemindahan ?
·         Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat  tidur pada posisi berlawanan dengan perawat untuk mencegah klien jatuh  dari tempat tidur. 
·         Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.
·         Kaji imobilisasi dan kekuatan klien untuk menentukan bantuan klien yang dapat digunakan saat memindahkan.
·         Tentukan kebutuhan akan bantuan.
·         Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari klien.
·         Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali memindahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar